BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bicara tentang kehidupan manusia pada masa sekarang
ini, tidak akan lepas dari kata “Teknologi“. Apalagi pada saat sekarang dimana
arus globalisasi telah menyerang dalam segala bidang kehidupan umat manusia.
Teknologi berjalan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang dimiliki
manusia. Hasil teknologi telah merasuk dalam kehidupan sehari- hari baik
kehidupan manusia diberbagai belahan dunia sedemikian rupa, sehingga orang
menganggapnya sebagai suatu hal yang lumrah dan biasa-biasa saja. Kemajuan
teknologi berlangsung secara berkesinambungan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan yang tidak pernah berhenti.
Dengan mengembangkan metode-metode, bahan-bahan,
dan sistem supaya mendapatkan hasil yang bermanfaat, praktis, menyenangkan, dan
aman untuk digunakan semua orang. Orang tidak lagi mempertanyakan bagaimana
suatu alat pertama kali ditemukan dan bagaimana alat tersebut sampai dapat
bekerja demikian. Jika dahulu orang menempuh jarak ribuan km dalam waktu
beberapa tahun, kini dapat ditempuh hanya dalam waktu beberapa jam saja.
Seorang anakindonesia, dapat berbicara langsung dengan ayahnya yang berada di
Jepang dengan hanya mengangkat gagang telepon dan membayar beberapa ribu rupiah
saja.
Orang masa kini dapat mendengarkan kembali suara
orang-orang yang telah lama meninggal dunia. Dengan menggunakan komputer, orang
akan dapat mengerjakan atau mengoreksi suatu pekerjaan secara cepat dan tepat.
Manusia kini dapat memotret-motret permukaan planet Mars dan Venus dan
menjelajahi antariksa. Di bidang energi, manusia telah dapat memecahkan masalah
dengan memanfaatkan sinar matahari untuk membangkitkan tenaga listrik secara
langsung, dan masih banyak lagi contoh yang lain. kini dapat dikatakan semua
orang dapat menikmatinya dimanapun dia berada. Berkat kemajuan dalam bidang
percetakan, maka lebih banyak orang yang dapat membaca buku atau karangan yang
bermutu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sekaligus Hubungan IPA
dan Teknologi
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, tentang
devinisi teknologi atau pertukaran memiliki lebih dari satu devinisi. Salah
satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material, dan proses
yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia,
teknologi mulai dikenal sebelum sains dan teknik. Teknologi dibuat atas dasar
ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Kata
teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan
proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang
sangat lama seperti roda juga disebut sebuah teknlogi.
Devinisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah
teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana
menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan (dan
pengetahuan kita tentang apa yang bisa dipakai). Oleh karena itu, kita dapat
melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan
hakikat manusia yaitu bagian arti sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah.
Teknologi menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat denegan sains
(science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, tekologi mengandung
dua dimensi yaitu sciece dan engineering yang saling berkaitan satu sama lain.
Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata disekitar kita, artinya
mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang tentang materi dan energi dalam
interaksinya satu terhadap yang lainnya.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161)
adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap paradaban. Tanpa sains,
lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan
struktur-struktur politik dan solusinya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi sains
membentuk lingkungan fisik, intelektual, dan budaya serta memajukan cara
produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya sains, jelas
Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban,
dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa,
menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan obyektif (tentang
ruang, materi, energi) yang diterapkan dibidang perancangan (termasuk mengenai
peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencangkup teknik dan
peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Makna
teknologi menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami
perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu
Technologia yang diperoleh dari asal kata Techne bermakna wacana seni. Ketika
istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa inggris di abad ketujuh belas,
maknanya adalah pambahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan
berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20,
maknanya diperluas untuk mencangkup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin,
tetapi juga metode dan teknik nonmaterial.Yang berarti suatu aplikasi
sistematis pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar devinisi
teknologi lanjut Capra (2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains. Ahli
sosiologi Manuel Castells dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi
sebagai ‘kumpulan alat’ aturan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan
ilmiah tehadap suatu perkerjaan tertentu dengan cara yang memungkinkan
pengulangan. Memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan
alam (nature sciece) dan rekayasa (engineering). Ilmu pengetahuan alam adalah
input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil proses
rekayasa.
B.
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Berkembang
Menurut Adolf Portman, secara biologis manusia
dipandang sebagai premature, karena manusia tidak memiliki daya penyesuaian
terhadap lingkungan secara alami. Pada saat manusia bani lahir, tanpa
perlindungan orang tua atau lingkungannya, manusia tidak dapat bertahan hidup.
Tetapi kekurangan ini diganti dengan kemampuan manusia untuk menciptakan suatu
lingkungan tiruan yang bentuknya beraneka ragam. Dalam hal ini manusia dibekali
teknik untuk membuat lingkungan menjadi cocok dengan dirinya, sehingga muncul
kebudayaan manusia sebagai hasil abstraksi manusia terhadap lingkungan dan
permasalahannya. Makin tinggi tingkat kemampuan berabstraksi, makin tinggi pula
kebudayaan orang atau bangsa tersebut. Teknik secara umum diartikan sebagai
alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu yang lebih mengembangkan
ketrampilan manusia. Pada dasarnya, teknologi adalah ilmu terapan, dan
sebaliknya teknologi juga mendorong diciptakannya atau ditimbulkannya ilmu
pengetahuan yang lebih maju.
Berikut merupakan fase-fase teknik yang menunjang
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut:
- Fase teknik destruktif
Pada fase ini, untuk memecahkan
segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam,
tidak ada usaha untuk mengembalikannya ke alam. Artinya manusia hanya mementingkan
mandapatka materi saja dari apa yang telah diambil dari alam. Contohnya: dalam
penebangan pohon dihutan yang akan digunakan untuk perabotan rumah yang
berkualitas, manusia tidak menanam bibit pohon sebagai ganti telah menebang
pohon.
- Fase teknik konstruktif
Masyarakat pada fase ini telah
mampu melakukan penciptaan sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang
sebelumnya tidak terdapat di alam. Dengan penciptaan baru ini, sedikit demi
sedikit manusia telah menciptakan lingkungan baru yang selalu bermodalkan alam
sekitar sehingga merupakan “the second nature” atau “ alam kedua”. Contohnya:
manusia membuat hutan buatan yang didalamnya digunakan sebagai penelitian dan
untuk menciptakan obat-obatan herbal dari alam dan tumbuhan.
- Fase modern
Fase ini merupakan puncak perkembangan teknik yang
telah dicapai manusia. Teknik modern ini bertitik tolak dari analisa matematis
alam, sehingga manusia mampu membangun suatu peradaban baru, yaitu peradaban
mesin. Ciri peradaban mesin diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional
sebagai pengantar dan diciptakannya bahasa simbol yang satu, seragam, dan
internasional, yaitu bahasa “matematika”. Contonya: masyarakat yang memiliki
kesibukan yang tinggi ingin melakukan suatu dengan tanpa membuang tenaga, maka
diciptakanlah robot-robot yang dapat membantu manusia dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam pekerjaan didapur, pekerjaan rumah tangga, sampai
pekerjaan dikantor.
Adapun
tingkatan teknologi yang dapat menggambarkan suatu masyarakat itu modern dengan
memakai alat-alat yang sangat canggih atau masyarakat itu maju tetapi dengan
menggunakan suatu alat yang sederhana.
1.
Teknologi Tinggi (Hi-tech)
Suatu
jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu
pengetahuan terbaru. Contoh : komputer, laser, bioteknologi, satelit
komunikasi, dan sebagainya. Ciri-ciri teknologi tinggi ini adalah padat modal,
didukung rasilitas riset dan pengembangan, biaya perawatan tinggi, ketrampilan
operatornya tinggi, dan masyarakat penggunanya ilmiah. Sekarang ini banyak sekali
negara-negara maju sedikit demi sedikit menerapkan Teknologi Tinggi (Hi-tech)
ini, semisal di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan lain sebagainya.
2.
Teknologi Madya
Suatu
jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih
sederhana dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling
menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu
besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin.
Penerapan teknologi madya ini bersifat setengah padat modal dan padat karya,
unsur-unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negri
dan ketrampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi. Sebagian masyarakat Jepang
menerapkan teknologi madya ini. Sebagian masyarakat Jepang membuat suatu boneka
dari kayu yang sudah sanat terkenal dibelahan dunia.
3.
Teknologi Tepat Guna
Pada
umumnya sebagai teknologi madya dengan tingkatan yang lebih sederhana.
Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan
sederhana, dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di
negara-negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian di pedesaan,
mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling
sederhana. Teknologi tepat guna ini sering disebut juga teknologi pedesaan
(rural technology) atau teknologi pribumi (indigeneus technology). Contonya
dalam Masyarakat Indonesia sendiri, tepatnya masyarakat Bali. Masyarakat Bali
hampir seluruhnya membuat kesenian baik itu berupa lukisan, patung, maupun
karya-karya dari tangan (anyaman) yang menguntungkan dan mambawa hasil yang
baik dari membuat kesenian tersebut.
C.
Dampak Positif IPA dan Teknologi
Bagi Umat Manusia
Dari
zaman ke zaman teknologi dan perkembangannya akan berubah sesuai dengan
perkembangan zaman atau bisa disebut dengan istilah dinamis. Pengembangan
teknologi dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari yang melipui
kebutuhan primer, sekunder, dan beberapa kebutuhan yang tidak kalah penting
lainnya. Berikut mengenai rincian tentang kebutuhan manusia yang dibantu dengan
adanya perkembagan IPA dan Teknoloi sebagai berikut:
·
Kebutuhan Primer, adalah kebutuhan yang mau tidak mau harus terpenuhi
untuk mencukupi kebutuhan manusia agar dapat bertahan hidup (kamus Bahasa
Indonesia, kebutuhan primer, 2001), yang meliputi
Sandang
Manusia sebagai mahluk susila
memerlukan pakaian. Mula-mula pakaian yang dikenakan hanya untuk menutupi
auratnya saja, kemudian pakaian juga berfungsi untuk melindungi diri dari
sengatan panas dan udara dingin (kamus Bahasa Indonesia, sandang, 2001).
Sekarang, pakaian mempunyai fungsi yang lebih luas lagi, yaitu untuk kenyamanan
dengan menciptakan jenis pakaian yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya pakaian
tidur, pakaian olah raga, pakaian kerja dan sebagainya, bahkan sekarang orang
beranggapan bahwa dapat menunjukan status sosial pemakainya. Kebutuhan manusia
yang makin meningkat juga mendorong untuk menciptakan manusia teknologi yang
dapat meningkatkan mutu dan jenis bahan pakaian. Sekarang manusia tidak hanya
mengandalkan serat-serat alami untuk membuat bahan pakaian, tetapi dapat juga
membuat serat-serat sintetis dari pokok-pokok kayu (benang rayon) maupun dari
bahan galian seperti hasil sulingan batu bara dan minyak bumi (poliester,
polipropilen, polietilen).
Pangan
Pangan merupakan kebutuhan pokok
manusia untuk dapat bertahan hidup (kamus Bahasa Indonesia, pangan, 2001).
Kebutuhan pangan ini terus meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, sejalan
dengan meningkatnya jumlah penduduk. Usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan
biasanya dilakukan dengan cara ekstensifikasi, yaitu dengan memperluas lahan
pertanian, dan dengan intenstfikasi, yaitu dengan meningkatkan mutu melalui
pemilihan bibit unggul, cara penggarapan yang lebih baik, pemeliharaan tanaman
yang lebih teliti dan pengolahan pasca panen yang lebih sempurna. Dengan
memanfaatkan IPA dan teknologi yang makin berkembang manusia dapat menciptakan
bibit unggul dengan teknik radiasi, rekayasa genetika, dan sebagainya.
Penggunaan hormon tumbuhan yang mampu memacu tumbuhnya daun, bunga ataubuah
lebih lebat atau lebih cepat. Penggunaan mekanisasi pertanian juga membantu
manusia dalam mengolah lahan dan memungut hasil panen dengan lebih
cepat.
Papan
Dalam masa yang masih tradisional pembuatan rumah
sangat tergantung pada bahan- bahan yang ada di sekitarnya. Misalnya di daerah
pegunungan atap dibuat dari ijuk, di daerah pantai dari daun rumbia, di daerah
yang kaya akan kayu, seperti di Kalimantan, orang membuat atap dari sirap, di
Toraja memakai bambu, sedangkan di Nusa Tenggara menggunakan ilalang. Sejalan
dengan makin meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, terutama di
kota-kota besar, di mana lahan untuk pembangunan rumah semakin sempit, maka
manusia berusaha membuat rumah bertingkat dan menggunakan bahan-bahan bangunan
yang makin ditingkatkan kualitasnya. Fungsi rumah juga tidak lagi hanya sekedar
untuk bertahan diri dari cuaca yang tidak menguntungkan dan berlindung dari
serangan binatang buas, tetapi sudah merupakan tempat tinggal yang memenuhi
rasa kenyamanan dan keindahan (kamus Bahasa Indonesia, papan, 2010).
·
Kebutuhan Sekunder, kebutuhan sekunder manusia timbul setelah kebutuhan
primernya terpenuhi, terutama berupa kebutuhan akibat manusia makin memerlukan
hubungan dengan manusia lain. Antara lain diperlukan industri untuk memenuhi
kebutuhan manusia secara massal, transportasi yang diperlukan untuk mengangkut
barang-barang kebutuhan dari satu daerah ke daerah lain atau diperlukan untuk
hubungan manusia dari satu daerah ke daerah lain, kesehatan yang makin
terjamin, dan lain sebagainya, yang meliputi;
Bidang
Industri
Teknologi merupakan cara yang
harus dilakukan manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya yang makin
meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, karena itu diperlukan alih
teknologi (transfer of technology) dari negara-negara maju ke negara-negara
berkembang. Proses pengambilalihan teknologi ini memerlukan perhitungan yang
matang agar teknologi yang baru dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat
waktu itu (teknologi yang adaptif), serta sifatnya melindungi teknologi yang
telah ada (teknologi protektif). Secara positif industri memang memberikan
kegunaan besar pada manusia. Bukan hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari,
melainkan pembangunan dan pembuatan industri dapat membuka lapangan pekerjaan
bagi masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan apapun, tetapi memiliki keahlian
tertentu dalam bidangnya.
Bidang Transportasi
Penemuan roda memegang peranan
penting transportasi, karena dengan roda yang bentuknya bundar dapat diperlukan
gerakan yang mudah, kemudian lebih dipermudah lagi dengan digunakannya binatang
penarik, sehingga beban manusia makin ringan. Transportasi tersebut tidak
berhenti berkembang sampai disitu saja. Setelah ditemukannya mesin yang dapat
menggerakkan roda, maka transportasi bukan hanya lebih ringan, tetapi juga
lebih cepat. Manusia semakin hari semain berfikir dan terus memunculkan
berbagai inovasi-inovasi, setelah membuat alat transportasi didarat, manusia
juga membuat transportasi laut dan udara yang sampai sekarang ini masih dipakai
dan digunakan oleh manusia untuk keperluan yang penting.
Bidang Komunikasi
Sebagai mahluk sosial manusia
perlu berkomunikasi dengan sesamanya. Cara yang paling sederhana adalah dengan
bertatap muka secara langsung, tetapi bila jaraknya jauh tentu diperlukan alat
komunikasi. Kemajuan di bidang komunikasi ini dimulai dengan ditemukannya
telegraph yang masih mempergunakan kawat oleh Samuel Morse (1832), kemudian
disempurnakan oleh Guighelmo Marconi yang sudah tanpa kawat (1895). Pada tahun 1872,
Alexander Abraham Bell menemukan pesawat telpon, mula-mula masih mempergunakan
kawat, kemudian digantikan dengan gelombang radio. Untuk keperluan kantor,
sekarang orang dapat mempergunakan telex (teleprinter exchange). Dengan
ditemukannya satelit telekomunikasi kebutuhan manusia makin terpenuhi untuk
mengadakan hubungan secara lebih cepat dan murah. Orang makin mudah mengadakan
hubungan satu dengan yang lain.Salah satu akibat positif dengan majunya
komunikasi adalah terjadi deurbanisasi, karena manusia walaupun tinggal juga di
daerah pedesaan tidak lagi merasakan ketinggalan bila dibandingkan dengan yang
tinggal di kota. Dapat pula dikatakan bahwa dengan majunya komunikasi dan
teknologi lainnya, desa-desa menjadi kota dalam pengertian bukan geografis, tetapi
teknis sosial, sehingga perbedaan antara desa dan kota makin lama makin
kecil.
Kesehatan
Kebutuhan
akan kesehatan makin dirasakan oleh manusia, sehingga usaha untuk memerangi
penyakit yang menjadi sumber malapetaka makin giat dilakukan. Dengan biologi
sebagai ilmu dapat diketahui struktur tubuh, organ-organ, dan cara bekerjanya
organ untuk menunjang kehidupan manusia. Dari biologi sebagai ilmu murni ini
berkembang ilmu terapan yang secara praktis berguna bagi kesejahteraan manusia.
Sementara itu manusia di bumi yang jumlahnya di kota-kota besar makin banyak,
mulai timbul penyakit baru yang sifatnya psikhis, antara lain kekalutan mental
yang dapat berkembang menjadi frustasi. Kehidupan kota yang keras, tidak
mengenal toleransi, sedangkan manusia sendiri makin rakus dan individual, maka
gangguan kesehatan yang dikenal dengan stress makin berkembang dalam masyarakat
(Jasin Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar, hal 54). Maka dibangunlah rumah-rumah
sakit yang digunakan untuk memerangi penyakit yang makin lama makin membuat
manusia itu frusasi. Masyarakat yang frustasi akan pergi ke psikiater dan
disanalah masyarakat dapat menemukan solusi yang tepat guna memnyembuhkan
penyakit psikhisnya. Itulah guna atau dampak positif dalam bidang kesehatan.
·
Kebutuhan Ekonomi, Sosial, dan Budaya:
Ekonomi
Masalah kebutuhan primer,
sekunder, tersier, maupun masalah sumber daya alam, sebenarnya secara tidak
langsung sudah mengemukakan masalah ekonomi. Sebab sebagai Homo economicus,
dalam segala tindakannya, manusia selalu memperhitungkan untung rugi atau dalam
bahasa teknik disebut sebagai dampak positif dan negatif. Karena ekonomi adalah
kebutuhan manusia, maka siapa yang dapat menguasai perekonomian, dialah yang
memegang kekuasaan. Pada saat mata pencaharian utama manusia masih menyangkut
soal tanah, kaum feodallah yang memegang kekuasaan. Sedangkan ketika industri
memegang peran penting dalam ekonomi maka kaum kapitalislah yang memegang
peranan utama dalam penyediaan segala kebutuhan manusia. Sekarang ini kaum
kapitalis industrialis telah banyak mengembangkan usahanya hingga melampaui
batas negaranya yang disebut dengan Multi National Corporation (MNC).
Kadang-kadang perusahaan multinasional ini di negara-negara berkembang ikut
serta menentukan politik pemerintahan. Perusahaan besar semacam itu tidak
mungkin berkembang tanpa dukungan teknologi tinggi serta modal besar. Walaupun
sebagian penduduk dunia masih hidup di bawah garis kemiskinan namun sebagian
besar sudah dapat merasakan manfaat dipergunakannya teknologi modern, karena
kebutuhan hidupnya dapat dengan mudah diperoleh dengan harga yang relatif lebih
murah. Cara pembayaran pun dapat dilakukan dengan tunai atau
kredit. Contonya: masyarakat saat ini sedang tren dengan adanya penjualan
online.
Sosial
Dengan berkembangnya industri dan
kegiatan ekonomi, maka memungkinkan orang hidup dalam lapangan pekerjaan
tersebut. Hal ini dapat dilihat dari angka-angka yang menunjukkan bahwa pekerja
di pabrik atau perusahaan terus meningkat, sedangkan yang bekerja di sektor
pertanian makin menurun. Nilai sosial juga berubah. Pada masa lalu orang merasa
bahwa menjadi pegawai negeri dinilai lebih tinggi status sosialnya dibandingkan
dengan para pedagang atau pengusaha. Sekarang menjadi pengusaha atau karyawan
pabrik dianggap sebagai tenaga profesional yang mempunyai nilai status yang
tinggi. Makin berkembangnya teknologi menyebabkan industri yang memproduksi
barang secara massal juga makin meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan
untuk kepentingan yang negatif, seperti peniruan atau pemalsuan merek dagang,
dan sebagainya. Kian majunya masyarakat yang dibarengi dengan peningkatan jumlah
penduduk, menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya, dan mudah
melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum. (Lauer, Robert H,
Perspektif tentang Perubahan Sosial, hal 98).
Budaya
Budaya
dapat berwujud tiga hal, yaitu ide atau gagasan, tingkah laku atau tindakan,
dan benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia (Koentjaraningrat, Pengantar
Ilmu Antropologi, hal 21). Jadi budaya mempunyai pengertian yang luas. Seperti
telah diuraikan di atas teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan
negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi
kemiskinan, keterbelakangan, dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia
juga perlu sadar bahwa orang menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan,
melainkan untuk kesejahteraan. Contohnya: masyarakat diberi listrik dan
digunakan untuk keperluan penerangan.
D.
Dampak Negatif Dari Perkembangan
IPA dan Teknologi Bagi Manusia
Dalam
perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju pada sekarang ini, pasti akan
dijumpai mengenai dampak positif yang ditimbulkanya. Dampak positif itu akan
muncul jika dalam penggunaannya dengan cara yang baik, pasti akan sangat
bermanfaat bagi manusia itu sendiri. Namun begitu juga sebaliknya jika
perkembangan IPA dan teknologi tidak atau kurang tepat bagi kondisi
masyarakatnya atau tidak dapat menambahkan lapangan pekerjaan, tetapi justru
sebaliknya, dapat mempersempit lapangan pekerjaan. Hal ini karena efisiensi dan
efektifitas dalam teknologi baru. hal itu terlihat dari semakin banyaknya
pekerjaan-pekerjaan yang semula dikerjakan manusia sekarang dapat dikerjakan
oleh tenaga-tenaga mesin. Akibat-akibat sistem teknologi pada kehidupan manusia
makin meluas. Perkembangan teknologi yang pesat membuat masyarakat dapat
menikmati segalanya dengan cepat dan mudah. Karena teknologi telah mempermudah
kehidupan kita. Kita pun kehilangan kepekaan untuk mencoba-coba yang hal
tersebut sangat penting dalam proses pembentukan jiwa. Pengaruh tersebut sangat
besar sehingga tanpa sadar kita telah berkompromi dengannya. Kesadaran kita pun
ikut menjadi kesadaran teknokratis. Ancaman paling besar yang dibawa teknologi
dalam hal ini adalah matinya imajinasi manusia. Dengan matinya imajinasi
manusia, maka manusia itu sendiri secara tidak langsung juga membunuh manusia
lain dalam artian manusia yang kehilangan imajinasi tersebut akan menghilangkan
pekerjaan bagi manusia yang memiliki keahlian yang produktif dalam bidangnya. Selain
dampak negatif yang ditinjau dari pembangunan, lain hal nya dengan dampak
negatif yang ditimbuklkan dengan adanya transportasi. Semakin tahun kendaraan
yang berada di Bumi semakin berrtambah. Kendaraan memerlukan bahan bakar yang
dapat digunakan untuk menjalankan transportasi tersebut agar dapat berfungsi
sebagai mestinya. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan yang menggunakan bahaan
bakar carbon akan menyebabkan terjadinya penignkatan kadar karbon monoksida
(CO). Gas ini dapat berbahaya jika dihirup secara langsung oleh manusia. CO
dapat menurunkan sel darah merah mengikat oksigen menyebabkan jaringan
kekurangan oksigen yang disebut ‘hipoksia’, dan masih banyak sekali dampak
negatif yang ditimbulkan dengan adanya perkembangan IPA dan teknologi. Adanya dampak
negatif dikarenakan manusia menggunakan teknologi dan IPA tersebut tidak sesuai
dengan apa yang harus dijalankan sesuai dengan aturan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Demikian makalah mengenai Dampak Perkembangan IPA dan
Teknologi bagi Kehidupan Manusia, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
·
IPA dan Teknologi yang berkembang begitu pesatnya saat ini menimbulkan
manfaat yang sangat besar bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya
sehari-hari.
·
Selain manfaat yang yang diperoleh oleh manusia sendiri karena adanya
perkembangan dalam bidang IPA dan teknologi, manusia juga mendapatkan dampak
yang negatif dari perkembangan tersebut.
·
Perkembangan IPA dan Teknologi terus-menerus mengalami kemajuan yang
dinamis mengikuti jaman.
·
Perkembangan IPA dan Teknologi bukan hanya berdampak terhadap unsur yang
berhubungan dengan alam, melainkan juga dalam bidang ekonomi, sosial, budaya,
dan lain sebagainya.
·
IPA dan Teknologi itu akan sangat berguna jika dimanfaatkan pada
tempatnnya, dan jika disalahgunakan akan menimbulkan suatu hal yang berbahaya
bagi manusia itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar