Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi dan tenaga yang ramah terhadap lingkungan. Khususnya, istilah ini merujuk ke sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui dan tidak mencemari lingkungan. Selain air, sinar mataharidan angin terdapat pula energi yang berasal dari makhluk hidup. Termasuk dalam kategori yang terakhir sering disebut juga sebagai biomassa, yang sebagai salah satu contohnya adalah minyak jelantah.
Beberapa trend global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di bidang energi adalah sebagai berikut:- Peningkatan efisiensi pada pembangkit listrik bahan bakar fosil konvensional (contoh: penggunaan regenerator, reheater, dan lainnya, penambahan proporsi PLTGU yang memiliki efisiensi tinggi, dan lainnya).
- Penggunaan energi yang bertahap, seperti bahan bakar tidak hanya digunakan untuk menghasilkan panas dan listrik, melainkan juga produk kimia dan bahan bangunan. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin kandungan energi yang terdapat dalam bahan bakar.
- Pengurangan proporsi penggunaan bahan bakar minyak dan gas dalam industri kelistrikan, dan dikompensasikan dengan batu bara dan nuklir, dan juga sumber energi terbarukan (angin, matahari, dan biomass).
- Pengembangan energi baru (diversifikasi energi), terutama energi hidrogen dan fuel cell.
- Efisiensi penggunaan energi (perlunya peningkatan kesadaran hemat energi), karena penambahan 10 % energi jauh lebih sulit daripada penghematan 10 % energi.
- Mitigasi/pengurangan emisi CO2 berteknologi tinggi (pemisahan, pemulihan, dan penyimpanan CO2)
Komentar
Posting Komentar